Seperti Bjgn

Minggu, 12 Mei, saya mengikuti kegiatan senang-senang. Ia, sebuah komunitas bernama Jalan-Jalan Jajan (JJJ) yang fokus pada, secara harfiah, jalan-jalan lalu jajan, yang dibentuk oleh duo pasangan

Olokan

Apa yang bikin kamu bersyukur banyak-banyak? Banyak? Tahunan lalu. Saat masih berbadan kecil, yang hanya sesekali menyapa 'hai' kepada beberapa teman, dan memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan

Suka-suka

Jika saya menyukai sesuatu, saya berusaha menggenggam erat hal itu. Rasa menyukai adalah kemewahan, di tengah sikap apatis, sebal-marah, sedih berlarut-larut. Apalagi di tengah situasi depresif

Impulsif

"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Sang ustaz menutup kajian. Menundukkan mikrofonnya. Sebagian besar jemaah ikut berdiri, keluar masjid lalu pulang. Lainnya mengambil air wudu kemudian

Menerima

Hampir satu tahun ini orang-orang dikemplang habis-habisan untuk bersikap menerima. Dari hal-hal ringan seputar keinginan tersier sampai kebutuhan pokok. Soal ruh maupun materi. Menerima kebiasaan

Menjadi Tua

Muda pasti. Tua belum tentu. Kecuali situ belum lahir, keduanya jelas tidak pasti dan tidak mungkin terjadi. Lalu, apabila manusia tidak dilahirkan, apakah dia juga bisa disebut manusia? Disebut

Seperlunya

Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang? Jika batinmu bernada, kamu kalah! Saya sedang mengutip baris pertama lirik Secukupnya. Kalau Baskara menceritakan perasaan khawatir akan nasib hari